28.10.08

BAGAIMANA LULUS CUMLAUDE DARI HARDKNOCK UNIVERSITY?

Sejak tanggal 2 September 2008, saya mulai bergabung dalam bisnis property. Saya memilih bisnis ini karena memberikan kemungkinan untuk mendapatkan penghasilan yang melimpah. Selain itu, saya berharap berjumpa dengan orang-orang kaya dan sukses. Ketika berjumpa dengan mereka, saya akan dapat merasakan aura kekayaan mereka yang bukan hanya secara fisik-finansial, tetapi secara mental. Alasan ketiga terlibat di bisnis ini adalah karena syarat masuknya yang tidak macam-macam. Sangat simple. Cukup ikut training selama 4 hari. Setelah itu bekerja di lapangan. Cara kerjanya sudah ditetapkan perusahaan property ERA. Waktunya sangat fleksibel. Mereka memberi kebebasan untuk menentukan target, waktu kerja, dsb. Diibaratkan kita bukan sebagai karyawan tetapi sebagai partner. Makanya kita dinamakan sebagai MARKETING ASSOCIATES (MA). Menurut mentor Pak Fredi Dharmawan, MA harus memposisikan diri sebagai pengusaha, entrepreneur yang punya kebebasan, kreativitas, target dan daya tahan untuk mencapai target tsb.
Di lain pihak, bekerja sebagai layaknya pengusaha ini mengandung risiko kegagalan yang sangat tinggi. Sehubungan dengan kebabasan, kita diharapkan dapat menata diri, mengatur waktu dan kegiatan dengan cermat. Penggunaan segala sumber daya harus dikontrol sendiri. Karena itu, perlu sekali efisiensi dan efektivitas. Sehubungan dengan kreativitas, tidak ada batasan untuk menerapkannya dalam aktivitas bisnis. Tapi sebelum melangkah ke sana, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam tentang sistem ERA secara menyeluruh. Untuk itu, tidak ada pendampingan secara khusus. Memang ada mentoring, tetapi kemandirian, independensi sangatlah mutlak. Sehubungan dengan modal usaha, usaha ERA membutuhkan anggaran yang cukup besar. Setidaknya untuk transportasi, pulsa telepon, membuat spanduk, brosur, memasang iklan di koran maupun internet. Semua modal sendiri dulu yang keluar. Member broker tidak mengeluarkan biaya awal selain nge-print dan telepon rumah (kalau menelepon dari kantor). Masalah modal ini sangat signifikan berpengaruh terutama karena pada seminar awal dikatakan biaya spanduk dan iklan ditanggung oleh member broker. Dan satu faktor lain, mentalitas. Mentalitas yang percaya diri, bertanggung jawab, berpikir positif, orientasi tindakan, kegigihan adalah hal mesti dibangun dan dikembangkan terus menerus.
Bergabung dalam ERA, khususnya ERA Permata Senayan memberi nuansa baru bagi saya pribadi. Pekerjaan sebagai marketing, sales, pokoknya yang bersifat menjual dan menawarkan jasa atau barang merupakan salah satu bidang pekerjaan yang lama saya hindari. Tetapi karena melihat peluang yang ditawarkan, apa boleh buat saya pun melibatkan diri. Apalagi saya sudah lama merasa seperti terkungkung di bidang yang cukup stabil tetapi tidak menyenangkan secara finansial dan secara emosional. Secara finansial tidak memberi imbalan yang berarti. Secara emosional tidak memberi kepuasan dan tantangan kerja yang cukup berarti.
Tiba di ERA Permata Senayan, saya dan kawan-kawan yang lain ditawarkan tidak hanya menjalankan fungsi sebagai MA untuk property, tetapi juga bidang loan (pinjaman). Bidang keuangan ini makin memperrumit pikiran saya karena saya tidak begitu familiar dengan hitung-menghitung serta istilah-istilah yang ada di dalamnya. Tapi semua itu mau tidak mau harus diakrabi.
Rasanya sudah sangat jamak kalau tingkat turn over di bidang pemasaran sangatlah tinggi. Banyak yang muntaber (mundur tanpa berita), banyak yang tidak cukup kuat, tidak sabar mendapatkan closing, dan banyak juga yang kehabisan amunisi (berupa uang, ide, dan tenaga). Memang benarlah apa yang dikatakan oleh Pak Fredi, bisnis property khususnya di ERA Permata adalah ibarat belajar di kampus HARD KNOCK UNIVERSITY. Bukan HARVARD UNIVERSITY.
Belajar berlangsung di kelas mentoring paling-paling 2 jam per Minggu. Selebihnya langsung terjun di lapangan. Canvassing, menyebarkan brosur, menelepon, mengunjungi property, membuat analisa harga,bertemu dengan calon penjual dan pembeli, memasang spanduk, memasang iklan, dsb. Semua itu adalah mata kuliah yang wajib diambil. Soalnya semua sama. Penyelesaian tergantung dari kreativitas, keberanian, kegigihan serta fleksibilitas bersikap dan bertindak. Tidak ada yang mengawasi dan memberi nilai. Tapi setiap gerak gerik, pikiran, tindakan dan perkataan akan berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kelulusan.
Masa belajar tidak lama. Tidak ada hitungan tahun, cukup semester. Itupun bukan 8 semester untuk s1 atau 6 semester untuk d3. Waktu efektif cukup 6 bulan, malah ada yang mau hanya 3 bulan. Waktu selama itu dianggap memadai untuk belajar segala seluk beluk properti. Tidak perlu menyelesaikan 144 SKS, apalagi membuat skripsi segala. Yang dinilai adalah SATU, TRANSAKSI. Transaksi berarti ada peristiwa jual beli atau sewa properti yang difasilitasi oleh sang MARKETING ASSOCIATE. Dengan adanya transaksi akan mengalirlah KOMISI. Komisi inilah yang menjadi pemicu utama bagi seorang MARKETING ASSOCIATE untuk berusaha.
Karena itu, tidaklah mengherankan bila mentor atau member broker selalu menekankan pentingnya motivasi. Salah satu unsur pembentuk motivasi ini adalah setting goal, menetapkan sasaran yang SMART. Nantinya, sasaran itu dibreak down dalam dalam program, rencana tindakan per minggu dan per hari. Pada titik ini, akan terlihat gambaran seberapa jelas dan seberap kuat tekad untuk mencapai target untuk lulus dengan nilai cumlaude.
Kalau orang kampus mendapat cumlaude bila mempunyai indeks prestasi lebih dari 3,75 maka nilai cumlaude di bisnis property adalah bila dia berhasil melebihi target SMART dengan sukses secara konsisten.