24.1.09

Berhenti Mengajar?

Awal tahun baru 2009, tampaknya bukanlah waktu yang tepat untuk melanjutkan karya di bidang pendidikan. Setelah libur cukup panjang, dari pertengahan Desember 2008 sampai awal Januari 2009 saya belum pernah masuk kelas lagi. Sekolah yang dulu menampung saya untuk mengajar-setidaknya sampai saat ini- belum memanggil kembali.Mengapa?
Tidak ada alasan yang tepat. Yang jelas, saya memang tidak menelepon pihak sekolah tersebut. Ada 2 alasan mengapa saya tidak bertelepon. Pertama, saya sedang mau membangun fokus untuk menjalankan bisnis properti. Sebagai Marketing Associate di ERA Permata, saya memacu diri untuk mendapat sebanyak mungkin listingan. Cara terbaik adalah dengan aktif bertelepon dan canvassing di daerah target. Sudah pasti, hal itu memakan waktu yang tidak sedikit. Kedua, saya merasa kurang pd untuk menawarkan diri di tengah kesibukan tersebut. Bisa saja, pihak sekolah telah mencari atau bahkan menemukan pengganti saya. Pembicaraan terdahulu memuat klausul bahwa mereka akan mengadakan evaluasi tertentu untuk menentukan apakah saya layak untuk melanjutkan kerja sama.
Meskipun begitu, rasanya tidak tepat untuk tergantung pada mereka. Kalau saya punya aspirasi kuat untuk mengajar mengapa tidak mencoba sekolah lain? Atau bukankah banyak bimbingan belajar dan kursus yang membutuhkan tenaga pengajar. Atau paling tidak, mengajar privat secara freelance juga menawarkan income dan kepuasan tersendiri.
Agaknya, saya akan tetap mencoba untuk mencari sekolah, lembaga pendidikan, atau pribadi-pribadi yang membutuhkan jasa mengajar. Sehubungan dengan itu, tentunya saya juga wajib meng-upgrade kemampuan mengajar serta penguasaan materi pelajaran. Jadi, tidak ada istilah berhenti mengajar. Kalau satu sekolah tidak menerima, cari lagi. Atau paling mantap, dirikan sebuah bimbel atau kursus dengan pengelolaan di tangan sendiri. Mungkin mencari satu dua murid privat adalah langkah awal yang sangat satrategis.

Tidak ada komentar: