26.11.08

Conversation Class

Saya diminta sebuah sekolah untuk membimbing anak siswanya untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Bahasa kerennya, conversation class. Yang ditekankan adalah keberanian siswa untuk mengutarakan apa pendapat, opini dan perasaannya dalam bahasa Inggris. Minimalisir untuk menulis! Tdak perlu terlalu ketat dalam memperhatikan grammar!
Arahan dan petunjuknya cukup singkat, serta mudah dimengerti. Tapi bagaimana menuangkannya dalam pelajaran di kelas?
Sebagai gambaran, anak-anak SD kelas 1 sampai kelas 6 mendapat 2 jam pelajaran selama seminggu. Pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal(mulok). Akan tetapi, pihak sekolah merasa perlu menambahkan jam pelajaran bahasa Inggris di kelas. Untuk itu, langkah terbaik adalah membuat bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran ekstra kurikuler. Anak-anak dapat tambahan waktu untuk mengasah keterampilan berbahasa Inggris, sekaligus mendapat nilai dalam ekstra kurikuler.
Sebagai mulok, bahasa Inggris mendapat jatah waktu yang singkat. Konsekwensinya, komponen bahasa Inggris tidak tergarap dengan baik. Secara singkat, bahasa menuntut keterampilan dalam berbicara, mendengarkan, menulis dan membaca. Dalam conversation class tentu yang ditampilkan adalah berbicara dan mendengarkan. Akan tetapi, keempat keterampilan bahasa itu mempersyaratkan pengetahuan anak siswa terhadap misalnya struktur (structure/grammar) dan kosa kata (vocabulary). Untuk struktur akan lebih baik bila didapat dari kelas reguler bahasa Inggris. Sementara untuk kosa kata, bisa didapatkan dari berbagai sumber selain dari kelas reguler seperti dari lagu, tv, majalah, brosur, mendengar pembicaraan langsung dan sebagainya. Intinya, sebelum seseorang terlibat dalam conversation sudah seharusnya seseorang memiliki pengalaman berbahasa dengan orang lain.
Nyatanya, bagi seorang siswa SD pengalaman berbahasa Inggris mayoritas didapat dari pelajaran bahasa Inggris dari kelas. Masih susah baginya untuk menangkap intisari dari pengalaman berhasa dirinya dengan orang lain, pengalaman dirinya dengan media massa.
Untuk mengatasi ini, mau tidak mau sebagai pengajar dalam conversation class, saya selalu memperkenalkan kosa kata yang berkaitan dengan topik bahasan yang dipilih. Memang, hal ini memakan cukup banyak waktu. Akan tetapi, siswa dapat melihat bahwa rangkaian kosa kata yang terdiri dari kata ganti orang, kata kerja, kata keterangan (waktu, tempat, cara) dan kata sifat, mereka dapat mencobanya sendiri.
Setelah itu, saya menulis contoh rangkaian tanya jawab dalam bahasa Inggris sbagai contoh. Mula-mula siswa menirukan,membaca dan menulis (kadang-kadang) sesuai yang saya tulis. Tahap berikutnya, mereka mengubah bebarapa kata sesuai dengan kondisi nyata yang mereka alami/miliki.
Selain itu, pemakaian question word menjadi keharusan yang perlu mereka kenal dan terapkan.
Memang, anak SD bukanlah native speaker sebagaimana juga dengan gurunya. Untuk itu, perlu ditunjang dengan pembiasaan, penciptaan kondisi yang menunjang terbentuknya masyarakat yang berbahasa Inggris.

Tidak ada komentar: